Jangan Terjebak Ulah Orang-orang Tanpa Rasa Malu

Kapan Anies menyatakan siap maju sebagai Capres pada 2024? Sampai saat ini saya belum pernah dengar.

Anies nyapres pada 2024 itu selentingan yang murni datang dari publik. Ya, publik yang gak happy dengan gaya kepemimpinan saat ini. Alasannya bermacam-macam.


Selentingan Anies Capres 2024 kian hari menyebar kian luas. Itu menggelisahkan kelompok ‘lawan’, sehingga mereka merasa perlu menggencarkan gerakan. Anies yang mereka anggap sebagai satu-satunya lawan yang berat bagi mereka, harus dirobohkan sejak sekarang. Serangan itu bisa mereka lakukan dari luar maupun dalam.

Apapun gagasan dan kebijakan Anies selaku Gub DKI selalu dipersalahkan. Mereka selalu bersikap ‘miring’ dan menempuh berbagai cara untuk menyerang Anies meskipun itu memalukan. Bagaimana survey penanganan banjir Jakarta dilakukan dengan sampling masyarakat di 34 provinsi?! Itu memalukan, tapi mereka nekat. Hal-hal memalukan lainnya akan terus mereka perbuat, sampai dengan Anies terkesan jeblok.

Ada lagi pernyataan yang mengemukakan WNI non-muslim bisa menjadi presiden Indonesia. Ini pernyataan paling tendensius, mengingat tidak ada aturan atau Undang-undang yang melarang non-muslim untuk menjadi presiden RI. Pelontar pernyataan inilah sesungguhnya yang memainkan politik identitas. Tokoh-tokoh muslim (ulama, kiai, habaib) hanya merespons pernyataan itu dengan cara mengingatkan sesama muslim untuk berpegang teguh pada akidah (termasuk dalam hal memilih pemimpin), namun pada akhirnya dituduh mempraktikkan politik identitas. Persis yang terjadi menjelang Pilgub DKI 2017 dimana Ahok melempar wacana untuk ‘mengajak’ memilih Gubernur tanpa memandang agama dengan mengutip QS al-Maidah —jadi sesungguhnya dia yang mulai menerapkan politik identitas.

Kelompok itu juga tidak menghendaki tiket Capres 2024 jatuh ke tangan Puan Maharani atau Tito Karnavian. Tampak dari upaya mereka: mati-matian merebutnya, meskipun harus mencedarai kanan-kiri.

Upaya memisahkan Sandiaga dari kelompok pendukung Anies pun dilakukan melalui pernyataan Jokowi. Dia katakan dalam sebuah forum resmi, bahwa bisa jadi Sandiagalah penerusnya sebagai presiden RI nanti. Tapi sampai sejauh ini Sandiaga sepertinya tidak terbius dengan ‘rayuan memabukkan’ itu. Dia tetap berjalan pada track yang telah diyakininya.

Habib Riziq telah lama ‘diborgol’, dipaksa mengungsi ke negeri seberang. Belum lama ini Amien Rais dilumpuhkan oleh mereka yang rela menjadi servant of power. Terbacalah, bahwa icon perjuangan umat Islam telah 'dihabisi'.

Publik hanya bisa berharap dan berdoa, agar Anies dan Sandiaga tetap menjadi pribadi yang tenang. Jangan sampai terjebak perilaku orang-orang tanpa rasa malu itu sehingga ikut-ikutan berperilaku semacam itu. Tak perlu menyatakan diri siap nyapres, namun akan menjadi Capres (sungguhan) dan memenangkan pertarungan. “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi”. Yakinilah hadits itu, saudaraku.

Comments

Popular posts from this blog

Kang Ubay Penyayang Orang Gila

Merasa Tak Berhak Mengubah Syair Aisyah, Anisa Menebusnya Dengan Rilis Lagu BDT